Seminar Nasional Pertanian Kembali Digelar oleh Jurusan Agroteknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

(19/8/23) Jurusan Agroteknologi kembali mengadakan Seminar Nasional Pertanian 2023 dengan tema “Teknologi Perlindungan Tanaman Terkini dalam Mengatasi Tantangan Perubahan Iklim Global”. Tema ini diangkat mengingat banyaknya perubahan iklim yang terjadi selama beberapa tahun terakhir yang ternyata berpengaruh signifikan terhadap perkembangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Seminar kali ini mengundang 4 pembicara, yaitu Dr. Cecep Hidayat, Dr. Ahmad Taofiq dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Zaiton Sapak, PhD dari UiTM Malaysia, dan Dr. Wahyu Darajad dari Universitas Padjajaran. Seminar dibuka oleh Wakil Dekan 1 Bidang Akademik, Dr. Yudha Satya Perkasa. Dalam pembukaannya beliau menyampaikan bahwa pentingnya tema yang diangkat pada seminar ini sekaligus untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Seminar ini diikuti oleh civitas akademik dari berbagai kampus di Indonesia, seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Bangka Belitung. Semua peserta berkumpul dan memeriahkan Seminar Nasional Pertanian 2023 yang diselenggarakan di Aula Fakultas Sains dan Teknologi.

Sebagai pembuka, Dr. Cecep Hidayat, dari Jurusan Agroteknologi UIN Sunan gunung Djati Bandung, menyampaikan bahwa perubahan iklim yang terjadi mempengaruhi pola perkembangan berbagai hama dan penyakit yang menyerang tanaman, sehingga perlu diwaspadai dan dicari solusi untuk menanganinya. Lebih lanjut Dr. Ahmad menyebutkan bahwa dibutuhkan teknologi molekuler untuk mendukung pemberantasan hama pada iklim yang tak menentu. “Selain itu, pengendalian hama secara terpadu, atau yang sering disebut PHT merupakan langkah yang dirasa tepat untuk menjawab tantangan global ini”, ucap Dr. Ahmad.

Perubahan iklim ini juga ternyata sangat mempengaruhi daerah lain di sekitar khatulistiwa, seperti di Malaysia. Zaiton Sapak, PhD, dalam pemaparannya menyebutkan bahwa salah satu contoh yang paling berpengaruh ialah ditemukannya penyakit yang baru yang mengganggu produksi nanas. Klimatologi Malaysia juga memperkirakan dampat EL Nino dapat menyebabkan kekeringan berkepanjangan di Malaysia.

Diselenggarakannya Seminar Nasional Pertanian 2023 ini merupakan langkah yang tepat sebagai salah satu upaya dalam mendiskusikan dan mendapatkan langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi perubahan iklim yang tidak bisa dikendalikan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.*** (Esty-FST)