Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar pelatihan pembuatan eco enzyme berbasis sampah organik kepada masyarakat Desa Cisondari, Gambung Kabupaten Bandung (3/10/2021). Kegiatan yang mengusung tema “Mengolah Sampah Organik Menjadi Eco Enzyme” ini merupakan salah satu perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Wilayah Desa Cisondari mayoritas merupakan lahan perkebunan sayur dan teh. Setiap masa panen, cukup banyak limbah organik sisa produksi yang dihasilkan dan belum dikelola secara maksimal oleh masyarakat sehingga berpotensi menjadi pencemar. Pelatihan pengelolaan sampah organik ini diharapkan dapat membekali keterampilan kepada masyarakat agar dapat mengolah sampah organik sisa perkebunan menjadi eco enzyme yang memiliki banyak manfaat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendongkrak semangat masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan sekitar.
Eco enzym sendiri merupakan ekstrak cairan yang dihasilkan dari fermentasi limbah sayuran dan buah-buahan dengan substrat gula merah. Meskipun dibuat dari limbah, eco enzyme dapat digunakan untuk kepentingan yang beragam seperti pembersih lantai, toilet, dan peralatan rumah tangga pengganti sabun sehingga pengeluaran dapat ditekan. Lebih dari itu, eco enzyme juga dapat digunakan untuk pupuk organik dan insektisida alami.
Sedikitnya terdapat 25 orang masyarakat yang tergabung dalam kelompok penggerak PKK Desa Cisondari turut serta dalam kegiatan pelatihan ini. Pelatihan dilakukan secara tatap muka langsung yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan karena masih dalam kondisi pandemi covid-19. Seluruh peserta pelatihan terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian acara.
Ade Dayat selaku perwakilan pemerintah desa memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada rombongan Jurusan Biologi FST yang telah berkenan berbagi ilmu dan keterampilan dalam pengelolaan sampah organik. Ade menyampaikan bahwa selama ini sampah organik menjadi permasalahan yang belum terselesaikan di daerahnya. Setelah pelatihan ini, ke depannya warga diharapkan dapat melakukan konversi limbah rumah tangga dan perkebunan secara mandiri dan dapat menjadi peluang memperoleh keuntungan ekonomi (Isma-FST).