Sekitar 150 mahasiswa dari angkatan 2017, 2018 dan 2019 begitu antusias mengikuti acara Seminar Moderasi Beragama dengan Tema “Konsep dan Implementasi Moderasi Beragama” yang digelar Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN SGD Bandung di Aula Utama FST, Jumat, 10 Februari 2023.
Dalam sambutannya Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. Aep Saepuloh, M.Si, menyampaikan bahwa kondisi kehidupan dan pemahaman keberagamaan kita sangat beragam. Karena itu diperlukan pemahaman dan sikap yang dikenal sebagai moderasi beragama.
“Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual harus menjadi agen dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi yang benar sehingga tidak ada tuduhan bahwa program moderasi beragama itu dapat mendangkalkan pemahaman keagamaan,” tegas Aep.
Kegiatan pembinaan moderasi beragama ini mengundang pembicara Ketua Dewan Pakar Rumah Moderasi Beragama UIN SGD Bandung, Prof. Dr. Afif Muhammad,MA. Dalam pencerahannya, Prof. Afif menjelaskan bahwa moderasi merupakan kunci untuk bisa hidup berdampingan dengan masyarakat yang berbeda etnis, agama, dan budaya.
“Moderasi beragama mengedepankan untuk bersikap adil, sesuai dengan tempatnya, dan tidak melebih-lebihkan, serta tidak perlu mencampuri urusan agama lain,” jelas Prof. Afif.
Menurutnya, perbedaan hendaklah disikapi dengan lapang dada, hidup berdampingan, sebab, perbedaan adalah rahmat yang bisa menimbulkan rivalitas untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan.
“Perbedaan kalau tidak disikapi dengan lapang dada dan toleran akan menimbulkan konflik satu sama lain,” ujar Prof.Afif yang merupakan Guru Besar Fakultas Ushuluddin.
Dipaparkannya, ada lima indikator Moderasi Beragama yakni menerima perbedaan,sikap toleran, adil, persamaan derajat dan sikap terbuka.
Prof. Afif berharap para mahasiswa sebagai agen perubahan,bisa mengaplikasikan pemikiran moderasi beragama dalam kesehariannya, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai moderasi beragama.*** Harry-FST