Menag Berikan Pencerahan Kepada 800 Wisudawan UIN SGD via Online

Wisuda virtual menjadi peristiwa baru di masa pandemi. Peristiwa ini berlangsung pada Wisuda ke-78 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Minggu, 09 Agustus 2020.

Menteri Agama, H.Fachrul Razi, berkenan menyampaikan pidato. “Selamat kepada para wisudawan yang telah menyelsaikan studinya. Ini prestasi akademik yang luar biasa setelah menempuh perkuliahan setelah sekian lama dengan berbagai dinamika dan suka duka. Tentu ada banyak tangan-tangan yang telah mengantarkan saudara-saudara ke titik kesuksesan ini, maka berterimakasihlah kepada mereka,” ujar Menag.

Dia,menghimbau untuk mengucapkan syukur atas nikmat kesuksesan termasuk keberadaan para wisudawan pada media daring untuk pelaksanaan wisuda. “Saya memahami benar mengapa UIN Bandung melaksanakan wisuda secara daring. Tentunya dalam kondisi pandemi, pelaksanaan berbagai kegiatan akadamik, termasuk wisuda, didasarkan pada pertimbangan kesehatan agar tidak terpapar Covid-19 di samping merujuk pada anjuran-anjuran pemerintah terkait Covid-19 ini. Meskipun dilaksanakan secara daring wisuda ini tidak mengurangi nilai penegasan bahwa saudara-saudara telah menapak tangga kesuksesan dari tangga-tangga yang harus dilalui,” lanjutnya.

Mantan jendral ini, menyatakan, wisuda adalah pintu masuk ke pintu masyarakat, pintu untuk mendedikasikan diri kepada Nusa dan Bangsa. “Pada kesempatan ini saya ingin berpesan agar saudara-saudara mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi tantangan jaman saai ini,” ungkapnya.

Menag , menyampaikan bahwa saat ini terdapat tantangan yang harus dicermati secara seksama, yakni tantangan destruksi dan revolusi industri 4.0, tantangan ekstrimisme dan radikalisme, dan lain-lain. “Semua tantangan harus dihadapi dengan sebaik-baiknya jangan sampai saudara-saudara justru terlindas oleh tantangan-tantangan tersebut. Saya yakin kampus telah membekali saudara-saudara dengan berbagai ilmu dan pengetahuan serta mental spiritual untuk menghadapi itu semua,” ujar Jenderal (Purn.) Fachrul Razi.

Menag berpesan untuk memagang teguh tridarma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Pegang teguh tridarma yang telah saudara tekadkan dan dapatkan dari kampus. Saya yakin itu dapat dijadikan modal dasar, untuk menghadapi tantantang-tantangan di atas,” papar Menag RI.

Dipaparkan Menag, tiga tonggak tridarma. Pengajaran memberikan tonggak untuk terus menimba dan menambah ilmu untuk dapat berbuat lebih baik dan membedakan yang manfaat dan yang mudarat. Penelitian memberi tonggak usaha keras untuk meneliti banyak hal dan memberi solusi terbaik. Pengabdian memberikan tonggak untuk terus berbakti tulus kepada masyarakat dan Bangsa. “Saya berharap dan berdoa agar para wisudawan dapat memanfaatkan dan mendedikasikan ilmuanya di tengah-tengah masyrakat,” lanjut Menag RI.

 

Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si., Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada  Menag RI., atas perkenannya memberikan pidato pada pengukuhan Wisuda ke-78. “Wisuda dilaksanakan secara daring mengingat situasi pandemi. Justru hal ini terjadi pada saat semua kita tengah bekerja keras untuk meningkatkan kualitas dalam berbagai hal. Semoga hal ini tidak mengurangi makna bagi pengukuhan Wisuda Ke-78,” ungkap Rektor.

Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, M.Si., Ketua Senat UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menyampakan sambutan Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-78. Ketua Senat menuturkan sejumlah prestasi, yaitu peringkat pertama di Indonesai Scimago Institution Ranking (SIR) dan rangking pertama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Webometrics. “Ini hanya prestasi tahun 2020 saja. Tentu, masih banyak prestasi lainnya,” ujarnya.

Peristiwa wisuda virtual membawa pesan tersendiri yang penuh haru. Rektor berkenan memberikan beberapa penghargaan. Di antaranya penghargaan untuk mahasiswa inspiratif dengan predikat cumlaude. Penghargaan diberikan kepada Siti Rodiah, Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiayah dan Keguruan. Meskipun berada dalam keterbatasan ekonomi tetapi yang bersangkutan dapat menyelesaikan studi dengan prestasi hebat.,(sumber-Jakarta, Ekpos.com)*** (HR)

Leave a Reply