Rumah Quran Fakultas Sains dan Teknologi Bandung, UIN SGD Bandung menggelar Ujian Tahfidz secara Hybrid melalui Zoom Meeting, Senin-Jumat ( 24-28/01/2022).
Dalam acara puncak (28 Januari 2022) menghadirkan Syekh Tyazen Al-hakimi sebagai penguji sekaligus penceramah. Hadir dalam kegiatan itu, Dekan FST, Dr.Hasniah Aliah, M.Si, Wadek III Dr. Aep Saepuloh, M.Si, Wadek II Dr. Elis Ratna wulan, Ketua Rumah Quran, Dr.Yeti Heryati, M.Pd, para Ketua Jurusan dan orang tua santri.
Ujian Tahfidz di isi 2 agenda acara yakni Tasmi’ Hafalan Santri Rumah Quran yang diikuti 7 peserta ( Fany Risti Fathonah, Nenti Nurnanengsih, Siti Amelia Nurazizah, Rahmaniyah A’laa Pohan, Anggi Safitri Nasution, Nur Hanifatuzzahra dan Siti Nurazizah), dan Ujian Sambung Ayat yang diikuti oleh seluruh santri Rumah Quran.
Dekan FST Dr.Hasniah Aliah ,M.Si mengatakan keberadaan Rumah Quran semakin mengokohkan visi misi fakultas, bahwa semua program studi yang ada di FST tidak jauh beda dengan prodi di perguruan tinggi lain. Namun, Prodi di FST mempunyai identitas tersendiri, bukan hanya menguasai teknologi tetapi juga terbangun spirit qurani.
“ Program Rumah Quran yang di dalamnya para santri berintraksi dengan alquran, semoga bisa membawa keberkahan kepada semuanya,” ujar dekan saat sambutan sekaligus menutup acara kegiatan.
Sementara Wakil Dekan III Dr. Aep Saepulloh,M.Si menyatakan pekan program ujian tengah semester merupakan program rutin yang dilaksanakan sebagai bagian evaluasi rumah quran. Ia mengapresiasi para santri dalam waktu 1 semester sudah hafal 1 juz.
“Ujian tengah semester ini, baru pertama digelar, berarti program rumah quran baru 1 semester, tetapi para santri sudah hafal 1 juz. Dan, nanti setelah setahun baru kita adakan evaluasi dan pembinaan selanjutnya.” ujarnya.
Dijelaskan Aep, Rumah Quran merupakan pilot project program religi FST yang akan terus dikembangkan lebih luas lagi dengan melibatkan seluruh mahasiswa.
“Untuk saat ini, karena sarana dan prasarana masih terbatas, kita hanya membina santriwati 7 orang saja. Kedepan tetap akan dikembangkan untuk manambah santriwan/ santriwati yang layak dan memenuhi kereteria untuk dibina,” kata wadek III.
Aep juga berharap kepada setiap jurusan yang mempunyai pragram religi untuk bergabung di program Rumah Quran.
“Dengan senang hati silahkan kepada tiap prodi untuk bergabung di rumah quran jika punya program religi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Rumah Quran FST, Dr.Yeti Heryati, M.Pd mengatakan keberadaan Rumah Quran menjadi distingsi (pembeda/warna ) bagi Fakultas Sains dan Teknologi.
“Inilah sebagai salah satu bentuk riil dari Wahyu Memandu Ilmu,” kata Yeti.
Menurutnya, para mahasiswa yang tiap hari berkutat bukan saja dengan ilmu sains dan teknologi, tetapi juga mereka bersentuhan dengan alquran. Sehingga melahirkan para teknokrat yang berjiwa qurani.
Sedangkan, Syekh Tyazen Al-Hakimi menyambut baik dan mendukung program Rumah Quran di Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung.
“ Tentu program Rumah Quran sangat membahagiakan bagi saya. Sebab ini adalah bentuk Islamisasi Sains dan Teknologi yang harus dikembangkan.” ujarnya.
Syekh berharap dengan terus berkomunikasi dengan alquran akan melahirkan kesuksesan dan keberkahan hidup.
” Mempelajari alquran, tidak akan mengganggu mata kuliah lain, tetapi karena terkandung kebaikan dan keberkahan didalamnya akan menambah motivasi dan inspirasi untuk terus belajar,” pungkas Syekh.***HR- FST