Upaya dalam memperkuat tata kelola penjaminan mutu Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Gunung Djati Bandung melakukan benchmarking ke Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB).
Ketua Unit Penjaminan Mutu (UPM), Rina Mardiati, didampingi oleh sekretaris Tina Dewi Rosahdi, beserta tim Esih Sukaesih, Ucu Julita, Yati Satiati Rahmawati, dan Nike Sartika, menjelaskan kegiatan yang dilakukan pada hari Senin 25 November 2024 kemarin bertujuan untuk memperkuat tata kelola mutu di tingkat fakultas dengan mengadopsi praktik baik (best practice) yang telah diterapkan di UB.
“Melalui diskusi dan observasi mendalam, kegiatan ini berhasil menghasilkan berbagai rekomendasi penting untuk pengembangan sistem penjaminan mutu yang lebih efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan akademik masa kini,” tegas Rina dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024)
Tim Unit Penjaminan Mutu (UPM) UIN Bandung disambut oleh tim Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian UB, Euis Elih Nurlaelih, dan Setiyo Yuli Handono.
Sistem penjaminan mutu di UB menunjukkan keunggulan dengan struktur organisasi yang jelas dan terkoordinasi. Pada tingkat fakultas, Gugus Jaminan Mutu (GJM) berperan strategis, sedangkan Unit Jaminan Mutu (UJM) bertanggung jawab di tingkat program studi.
Konsistensi dalam pelaksanaan penjaminan mutu telah mencapai siklus ke-23, menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap peningkatan mutu secara berkesinambungan. Proses Audit Internal Mutu (AIM) dijalankan secara rutin setiap tahun dengan peran auditor independen yang diawasi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) untuk fakultas, serta auditor fakultas untuk program studi, guna memastikan evaluasi yang objektif dan kredibel.
“Digitalisasi menjadi salah satu pilar utama dalam pengelolaan mutu di UB. Melalui platform UBAPPS, berbagai sistem terintegrasi, termasuk SIKA untuk penjaminan mutu, mempermudah monitoring dan tindak lanjut temuan lapangan,” ujar Euis.
Sistem pembelajaran juga ditunjang oleh teknologi digital seperti SIADO dan SIAM yang terhubung dengan Google Classroom, mendukung kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Pengelolaan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dilengkapi dengan portofolio otomatis, rubrikasi standar, serta mekanisme remedial untuk membantu mahasiswa mencapai Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).
“Dukungan terhadap inovasi akademik juga terlihat dari pemberian hibah penelitian dan pengabdian masyarakat yang diberikan kepada seluruh dosen, memotivasi peningkatan kualitas dan relevansi kontribusi akademik,” tandasnya.
Selain itu, UB memiliki fokus yang kuat pada penguatan reputasi internasional dengan program-program strategis seperti workshop pengembangan SDM, penyusunan SOP untuk 37 unit kerja, dan penerapan kebijakan berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s).
Sistem evaluasi berbasis digital, seperti Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa (EDOM), dijalankan dengan transparansi, memungkinkan mahasiswa dan dosen mengakses hasil evaluasi untuk perbaikan berkelanjutan. Monitoring dan evaluasi khusus pada penerapan OBE juga dilakukan untuk memastikan keberhasilan implementasi kurikulum. Semua sistem dikelola oleh tim IT yang terintegrasi, menjamin efisiensi dan efektivitas dalam operasional universitas.
Komitmen UB terhadap keberlanjutan tercermin dalam penerapan kebijakan berbasis SDG’s, serta transparansi remunerasi bagi tenaga pendidik yang menciptakan lingkungan kerja yang adil. “Semua upaya ini menjadikan UB sebagai contoh unggul dalam pengelolaan mutu pendidikan tinggi, sekaligus memberikan inspirasi berharga bagi Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung untuk terus berinovasi dan berkembang,” paparnya.
Kegiatan ini diterima secara resmi oleh Sekretaris Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas Pertanian, Kabid Akreditasi, dan Sekretaris Departemen Universitas Brawijaya. Sambutan hangat serta komitmen yang ditunjukkan oleh para penerima menambah semangat kolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan mutu pendidikan tinggi yang lebih unggul dan berdaya saing.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Bandung, Hasniah Aliah, berharap, “Melalui kegiatan ini, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung memperoleh wawasan baru yang siap diimplementasikan untuk memperkuat sistem penjaminan mutu, memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik, dan meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya. (Humas FST)