Pembelajaran di Perguruan Tinggi: Masalah, Tantangan, dan Peluang pada Era Revolusi Indistri 4.0 (Workshop Hari Ke-2)

Pada hari Selasa, 28 Juli 2020 pukul 09.00 WIB, telah dilaksanakan Workshop Pedagogik yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung dengan tema “Penyusunan RPS”. Sebanyak 175 orang peserta bergabung dalam acara yang diadakan via Zoom meeting dan live Youtube ini. Acara dibuka dengan sambutan oleh Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FST UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Yudha Satya Perkasa, M.Si. Pada pembukaan acara, beliau menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang masih antusias untuk mengikuti acara di hari ke-2 ini. Dr. Yudha menyampaikan, RPS adalah sesuatu yang penting dalam Kurikulum Kampus Merdeka sesuai dengan arahan Medikbud yang harus terimplementasi dalam waktu dekat. Penguatan RPS utamanya di Capaian Pembelajaran yaitu Profil Lulusan. Pada akhir sambutan, Dr. Yudha berharap semoga materi pada hari ini dapat menjadi manfaat bagi para peserta, lembaga, dan institusi bagi perkembangan dunia pendidikan. Acara kemudian dibimbing oleh moderator Vina Amalia, S.Pd., M.Si selaku Dosen Jurusan/Prodi Kimia FST UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.27.04 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.28.48 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.27.17 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.27.25 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.27.36 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.27.42 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.27.49 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.28.04 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.28.11

Dr. rer. nat. Ahmad Muzakir, M.Si, adalah pemateri pada workshop pedagogik hari ke-2. Beliau adalah Lektor Kepala di Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Pada awal materinya, beliau menyampaikan terdapat tantangan dan peluang pada Era Revolusi Industri 4.0. Permasalahan pendidikan di Indonesia dipaparkan melalui fakta perolehan ranking Indonesia pada survei PISA sejak tahun 2000-2018 yang masih berada di urutan bawah. Berbeda dengan negara-negara lain yang mengikuti survey yang sama sejak tahun 2000, dan kini berada di urutan atas. Selanjutnya, Dr. Ahmad Mudzakir menyampaikan tantangan yang ada saat ini, yaitu era disrupsi teknologi industri 4.0.

Selanjutnya Dr. Ahmad Mudzakir menekankan, dalam mengembangkan RPS, selain konten materi, terdapat 3 hal lain yang harus diperhatikan, yaitu: Literasi Data, Literasi Teknologi, dan Literasi Manusia. Setelah memahami tiga hal ini, pembuatan RPS dapat dilakukan melalui proses penyusunan Learning Outcomes terlebih dahulu.

Model Learning Objective yang ditawarkan Dr. Ahmad Mudzakir mengacu pada buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing, A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives. Pada model Learning Objective ini terdapat dua dimensi, yaitu: Dimensi proses kognitif, dan Dimensi pengetahuan. Pada dimensi pengetahuan terdapat pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, pengetahuan metakognitif. Beliau juga memaparkan pandangan lain menurut Gagne, et al secara detail.

Contoh Learning Outcomes pada mata kuliah Kimia dipaparkan oleh pemateri sesuai dengan bidang keahliannya. Tahapan Perancangan Pembelajaran juga turut disampaikan secara detail dengan bahasa yang mudah dipahami. Hal ini sangat memudahkan peserta dalam memahami materi secara praktikal.

WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.28.55 WhatsApp Image 2020-07-28 at 09.29.03

Penyampaian materi yang dilakukan selama 60 menit ditutup dengan tanya jawab bersama peserta workshop. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang ditanyakan. Terkait masa pandemik ini, Dr. Muzakir menyampaikan, penyusunan RPS laring dan daring tidak berbeda secara signifikan. Penekanan paling penting adalah komunikasi dengan mahasiswa. Sebagai salah satu tips, penilaian dalam pembelajaran daring dapat dilakukan melalui aplikasi online maupun melalui project yang dilaporkan dengan membuat portfolio. Pada akhir acara, peserta mengisi post-test dan take home test sebagai bentuk evaluasi. (DRR/DSM)

Leave a Reply