Workshop Pedagogik: “Manajemen Pengelolaan Kelas dan Merancang Pemahaman Mahasiswa” (Hari Ke-3)

Memasuki hari ke-3, Workshop Pedagogik yang diadakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi, mengusung tema “Manajemen Pengelolaan Kelas” dan “Merancang Pemahaman Mahasiswa”. Workshop dibuka oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dr. Hj. Hasniah Aliah, M.Si. Acara dimulai pada pukul 13.00 WIB dan dihadiri oleh 150 orang peserta. Pada sambutannya, Dekan FST mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang bergabung pada kegiatan hari ini. Materi Manajemen Kelas ini dianggap penting dan menjadi salah satu materi pokok pada kegiatan ini, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh pendidik di lapangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain: mengkondisikan peserta didik dengan melibatkan fisik dan mental mereka didalam kelas. Tantangan lain adalah dilema untuk pengajar berkaitan dengan jam mengajar yang terbatas. Dekan FST berharap, melalui kegiatan ini, para pendidik dapat merancang strategi yang lebih baik dalam pembelajaran, dan dapat bermanfaat secara langsung di lapangan.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof Dr. H. Mahmud, M.Si. Pada sambutannya, Rektor UIN menyapaikan ucapan terima kasih kepada para pemateri yang telah meluangkan waktunya pada kegiatan ini. Rektor UIN juga memberikan apresiasinya kepada Fakultas Sains dan Teknologi atas ikhtiarnya untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran di fakultas.

WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.28.44 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.28.56 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.30.02

Acara kemudian dimoderatori oleh Dr. Rismawati Ramdani, M.Si, selaku dosen Jurusan/Prodi Matematika. Pemateri pertama adalah Prof.Dr. Uman Suherman AS., M.Pd. Beliau adalah Guru Besar FIP Universitas Pendidikan Indonesia, dan Kepala LLDIKTI 4 Jabar dan Banten. Materi bertajuk Optimalisasi Peran Dosen Perguruan Tinggi dimulai dengan tiga amanat pendidik dalam Tujuan Pembentukan Bangsa, yaitu: melindungi seluruh tumpah darah dan tanah air, Meningkatkan Kesejahteraan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengelolaan harus dimulai dari diri pribadi karena harapan masa depan bangsa terletak pada pendidikan.

Sebagai dosen, Prof. Umam mengingatkan, seorang dosen harus memahami terlebih dahulu tujuan pendidikan. Beliau juga menekankan dua hal yg perlu disikapi oleh dosen, yaitu: menentukan nasib anak didik, dan menentukan nasib diri sendiri. Karena hal inilah dosen harus menerapkan tridarma pendidikan. Utamakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, perhatikan jabatan akademik dosen, dan memaksimalkan produktifitas. Mengapa hal ini penting? Karena seorang pendidik bukan hanya transfer of knowledge, tetapi juga transfer of culture. Hal inilah yang menetukan Learning Outcome.

Menurut Prof. Umam, seorang dosen memiliki dua peranan penting. Dosen sebagai ilmu, dan dosen sebagai seni. Inilah yang ditampilkan oleh dosen sebagai budaya yang dimilikinya. Dosen juga memiliki value yang akan ditampilkan kepada mahasiswa. Value ini mencakup penampilan, bahasa, juga solusi yang dihadirkan dalam setiap masalah. Selain itu, learning and Innovation sebagai orientasi hasil pendidikan yang harus ditonjolkan dosen adalah: Critical thinking & problem solving, creativity and innovation, communication, dan collaboration.

Sebagai bentuk optimalisasi peran dosen, lingkungan yang utama adalah dosen yang mampu menginspirasi. Kehadiran dosen harus mampu dicintai mahasiswanya. Kedua, professional development harus selalu berjalan. Hal yang utama bagi seorang dosen adalah capaian pembelajaran atau standar kompetensi. Standar kompetensi yang baik dapat dibentuk oleh dosen yang berkualitas.

Beberapa tips dan trik dari Prof.Uman agar menjadi dosen yang dicintai mahasiswa adalah: pertama tunjukkan penampilan yang baik. Kedua, keluhuran ilmu adalah sebagai anugerah dari Allah SWT sebagaimana Q.S Al-Mujadalah ayat 11 (Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.). Ketiga, jauhkan dari sifat sombong. Amanah terakhir yang Prof. Uman sampaikan adalah jadilah dosen yang baik, atau tidak sama sekali.

WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.31.37 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.30.10 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.30.38 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.30.27 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.30.18 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.32.33

Pemateri kedua adalah Prof. Dr. Ir. Ichsan Setya Putra. Beliau adalah Guru Besar FTMD Institut Teknologi Bandung dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina. Pada awal materi, beliau menyampaikan, mengajar itu adalah satu cabang ilmu sendiri. Pendidik harus memiliki ilmunya. Inilah yang jarang dimiliki oleh pendidik.

Cerita inspiratif disampaikan oleh Prof. Ichsan mengenai dua orang Tukang batu. Ketika ditanya oleh orang, “Sedang mengerjakan apa Pak?” tukang batu pertama menjawab, “saya sedang membangun tembok”. Dengan pertanyaan yang sama, tukang batu kedua menjawab “saya sedang membangun masjid” dengan mata berbinar. Tukang batu kedua juga menjelaskan dengan penuh semangat bagaimana pahala yang didapat penduduk desa disana apabila shalat di masjid tersebut.  Kisah inspiratif ini dapat menajdi gambaran bagaimana dosen yang hanya memperhatikan insentif, dan bagaimana dosen yang memperhatikan masa depan yang akan dibangunnya seolah-olah berkata  “I touch the future”.

Fenomena yang ada saat ini adalah, dosen sibuk bagaimana mahasiswa dapat memahami pelajaran. Padahal yang terpenting adalah bagaimana mengajarkan mahasiswa untuk berfikir. Critical thinking adalah satu hal yang sangat penting menurut Prof. Ichsan. Saat ini pembelajaran mengarah kepada social and emotional intelligence. Maka dosen harus mengajarkan tiga hal: penguasaan bahan, kemampuan berpikir, dan merasakan dan membangun hubungan.

WhatsApp Image 2020-07-29 at 15.37.42 WhatsApp Image 2020-07-29 at 15.36.58 WhatsApp Image 2020-07-29 at 15.37.19 WhatsApp Image 2020-07-29 at 15.59.21 WhatsApp Image 2020-07-29 at 13.30.59

Terkait perkuliahan daring, Prof. Ichsan menyampaikan beberapa fakta yang terjadi di lapangan. Mulai dari ketidaksiapan institusi, koneksi internet, pengajar, maupun peserta didik. Hal ini menjadi tantangan sendiri  bagi dosen. Beberapa permasalahan terkait pembelajaran jarak jauh antara lain:

  1. Mahasiswa tidak memiliki sense of purpose sehingga tidak punya students agency dan self directedness.
  2. Bentang perhatian mahasiswa terbatas, hanya sekitar 20 menit. Dengan pembelajaran jarak jauh, kemampuan untuk fokus mahasiswa menjadi lebih pendek. Solusinya adalah dengan mengajar di segmen-segmen pendek (pecah kuliah menjadi beberapa segmen).
  3. Mahasiswa tidak dianjurkan berbagi perhatian saat kuliah daring.
  4. Untuk membangun active learning pada kuliah daring, dosen harus menyiapkan sejumlah pertanyaan.
  5. Pada kuliah daring, ekspresi wajah dan bahasa badan tidak efektif, maka perlu berlatih menggunakan kekuatan suara.
  6. Mahasiswa cepat lupa, maka sering adakan kuis.
  7. Banyak masalah teknis.
  8. Mahasiswa bekerja sama pada saat ujian.

Berdasarkan pengalaman pemateri, beberapa tips membangun sense of purpose mahasiswa, antara lain dengan memberikan gambaran mahasiswa ingin menjadi apa di masa depan. Kemudian bangun ketertarikan mahasiswa dengan masa depannya, misalnya dengan mengundang perusahaan.

Walaupun terdapat beberapa permasalahan, Prof. Ichsan optimis pembelajaran daring dapat tetap dilakukan di Indonesia. Acara ditutup dengan pengisian posttest dan evaluasi oleh peserta workshop. (DRR/DSM).

news-0812

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

9001

9002

9003

9004

9005

9006

9007

9008

9009

9010

9011

9012

9013

9014

9015

10031

10032

10033

10034

10035

10036

10037

10038

10039

10040

10041

10042

10043

10044

10045

10101

10102

10103

10104

10105

10106

10107

10108

10109

10110

10221

10222

10223

10224

10225

10226

10227

10228

10229

10230

10111

10112

10113

10114

10115

10231

10232

10233

10234

10235

10236

10237

10238

10239

10240

9016

9017

9018

9019

9020

9021

9022

9023

9024

9025

9026

9027

9028

9029

9030

10046

10047

10048

10049

10050

10051

10052

10053

10054

10055

10056

10057

10058

10059

10060

10116

10117

10118

10119

10120

10121

10122

10123

10124

10125

10126

10127

10128

10129

10130

10206

10207

10208

10209

10210

10211

10212

10213

10214

10215

10216

10217

10218

10219

10220

9036

9037

9038

9039

9040

9041

9042

9043

9044

9045

10061

10062

10063

10064

10065

10066

10067

10068

10069

10070

10131

10132

10133

10134

10135

10136

10137

10138

10139

10140

10196

10197

10198

10199

10200

10201

10202

10203

10204

10205

10001

10002

10003

10004

10005

10006

10007

10008

10009

10010

10011

10012

10013

10014

10015

10016

10017

10018

10019

10020

10021

10022

10023

10024

10025

10026

10027

10028

10029

10030

10141

10142

10143

10144

10145

10146

10147

10148

10149

10150

10181

10182

10183

10184

10185

10186

10187

10188

10189

10190

10191

10192

10193

10194

10195

10071

10072

10073

10074

10075

10076

10077

10078

10079

10080

10081

10082

10083

10084

10085

10151

10152

10153

10154

10155

10156

10157

10158

10159

10160

10161

10162

10163

10164

10165

10166

10167

10168

10169

10170

10171

10172

10173

10174

10175

10176

10177

10178

10179

10180

10086

10087

10088

10089

10090

10091

10092

10093

10094

10095

10096

10097

10098

10099

10100

news-0812