Lemari Gratifikasi: Simbol Transparansi dan Integritas di Fakultas Saintek UIN Sunan Gunung Djati

Bandung, 12 Januari 2024 – Dalam langkah signifikan untuk memajukan budaya antikorupsi dan memperkuat integritas birokrasi, Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN Sunan Gunung Djati meresmikan lemari gratifikasi yang diletakkan di lobby fakultas. Lemari ini diresmikan oleh Dekan Fakultas Saintek, Dr. Hasniah Aliah, pada 12 Januari 2024, sebagai bagian dari komitmen fakultas untuk mewujudkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Zona Integritas merupakan konsep yang diusung oleh pemerintah untuk mewujudkan instansi pemerintah yang bersih, transparan, dan melayani dengan baik. Dalam rangka mencapai predikat WBK dan WBBM, Fakultas Saintek UIN Sunan Gunung Djati terus berkomitmen dalam upaya pencegahan dan pengendalian gratifikasi.

Lemari gratifikasi yang terbuat dari kaca ini ditempatkan di lobby fakultas, dengan tujuan memberikan transparansi kepada seluruh sivitas akademika dan masyarakat umum. Dengan adanya lemari gratifikasi ini, setiap bentuk pemberian yang masuk ke fakultas akan dicatat dan dilaporkan secara transparan, menghindari potensi gratifikasi yang dapat mengganggu integritas dan profesionalisme.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Hasniah Aliah menegaskan pentingnya budaya antikorupsi di lingkungan akademik. “Lemari gratifikasi ini bukan sekadar simbol, tetapi representasi dari komitmen kami untuk selalu menjaga integritas dan pelayanan yang bersih. Kami berharap seluruh sivitas akademika dapat mendukung langkah ini dengan turut serta menjaga budaya antikorupsi di fakultas,” ujar Dr. Hasniah.

Langkah ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan Universitas, seluruh jajaran dekanat, dosen, staf, dan mahasiswa Fakultas Saintek. Partisipasi aktif seluruh elemen fakultas menjadi kunci sukses dalam mencapai dan mempertahankan predikat WBK dan WBBM.

Dengan adanya lemari gratifikasi dan komitmen bersama untuk menjaga integritas, Fakultas Saintek UIN Sunan Gunung Djati berharap dapat memberikan contoh yang baik dalam menciptakan budaya antikorupsi di lingkungan akademik, serta terus melangkah maju menuju birokrasi yang bersih dan melayani.