Dua Dosen FST Raih Anugerah Peneliti Terbaik Utama Tingkat Nasional 2019

 

Dua dosen Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, yakni Dr. Hasniah Aliah, M.Si.,(Dekan FST) dan Mada Sanjaya WS, Ph.D meraih penghargaan dari Wakil Menteri Agama Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. sebagai peneliti terbaik utama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang berlangsung di gedung Anwar Musaddad, Kampus I, Jl. A.H Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung, Rabu (04/12/2019).
Dari  64 orang hasil penelitian terbaik dosen PTKIN, Anugrah Riset Dekan FSTmenetapkan 20 peneliti terbaik dan 5 peneliti terbaik utama hasil seleksi dalam perhelatan Biannual Conference on Research Result (BCRR) yang digelar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam di UIN SGD Bandung, 3-5 Desember. 2019.
Setelah tahapan seleksi presentasi ketat melalui paralel session, dewan juri menetapkan lima hasil penelitian terbaik utama: Pertama, Mada Sanjaya W.S, UIN SGD Bandung, judul penelitian: Integrasi Ilmu Falaq, Sains dan Teknologi Robot dalam Perancangan Alat Ukur Arah Kiblat Portable Menggunakan Metode al-Biruni dalam Kitab Tahdid Nihayat al-Amakin; Kedua, Aksin, IAIN Ponorogo, judul penelitian: Dari Membela Tuhan ke Membela Manusia (Kritik atas Nalar Agamaisasi Kekerasan);
Ketiga, Muzayyin Ahyar, IAIN Samarinda, judul penelitian: Aksi Bela Islam; Kliktifisme Islam dan Otoritas Baru Propaganda Agama di Era Milenial di Indonesia; Keempat, Hasniah Aliah, UIN SGD Bandung, judul penelitian: Fabrikasi Semikonduktor Keramik ZnxFe2x03;Mn Berbahan Alam Lokal sebagai Sensor Alkohol dan Formalin;
Kelima, Agus Salim, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, judul penelitian: Dari Netral-Pasif ke Netral-Aktif: Melacak Jejak-Jejak Justifikasi Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam Mengadvokasi Identitas Islam Moderat.
Wakil Menteri Agama, Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. sangat apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan pihak-pihak yang terlibat dalam event bertemunya peneliti-peneliti handal di lingkungan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam).
Wamenag mengingatkan civitas akademika PTKI untuk konsisten dalam menghasilkan riset berkualitas. Menurutnya, hasil riset yang mumpuni diperlukan dalam rangka ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM akan memberikan pengharapan kerja yang berorientasi pada peningkatan kecakapan serta penguatan keagamaan yang baik.
BCRR adalah program dan terobosan PTKI di dunia riset, juga sebagai instrumen Kementerian Agama dalam melakukan akuntabilitas secara akademik atas pemanfaatan dana riset yang berjumlah 30% dari alokasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) secara nasional.
Mempertanggung jawabkan secara akademik merupakan keharusan bagi kita semua, bahwa sekecil apa pun anggaran yang kita manfaatkan dari anggaran negara itu sudah sepatutnya dan selayaknya harus dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan kemasyarakatan dan kewibawaan bagi dunia perguruan tinggi.
Wamenag berpesan kepada stakeholder PTKI terutama para dosen dan mahasiswa harus benar-benar melakukan kegiatan riset. Pasalnya, riset merupakan akumulasi seluruh kompetensi atau kapasitas dosen, dimana penguasaan pengetahuan, kemampuan nalar, kecakapan dalam menuangkan tulisan, serta mempertahankan ide dan gagasan terkumpul menjadi satu dalam rangkaian proses riset yang dilakukan.
Wamenag memberikan apresiasi kepada UIN Bandung, bukan hanya sebagai tuan rumah, tapi juga sebagai juara umum, yang melalui penilaian objektif, tidak ada niatan lain kecuali memang hasil yang dilakukan oleh para peneliti itu betul-betul berkualitas.
Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si mengucapkan selamat dan merasa bangga atas raihan prestasi dosen selama ini, khususnya pada acara BCRR yang behasil terpilih tiga dosen pada kategori peneliti terbaik dan dua dosen untuk kategori peneliti terbaik utama.
Rektor mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Agama atas kepercayaan utuk menyelenggarakan  acara dwitahunan ini bisa  menghasilkan 5 peneliti terbaik utama, Dua diantaranya dosen UIN Bandung.***

Leave a Reply